Seribu Kata untuk Pertanian di Indonesia
Seribu Kata untuk Pertanian di Indonesia
oleh : Muhammad Fairus Kadomi
Indonesia pernah bertekad untuk mencapai swasembada beras dalam tempo lima tahun. Ketika Repelita 1 yang dimulai tahun 1969. Namun, kenyataanya tidak berhasil. Untuk itu pertanian Indonesia harus dibenahi dan harus diperkenalkan lebih baik lagi.
Pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan yang strategis dan mampu menampung tenaga kerja yang sangat banyak. Hal ini didukung dengan sebagian besar penduduk Indonesia yang berperan serta dan bekerja dibidang pertanian. Akibatnya banyak penduduk tergantung pada sektor pertanian ini. Namun, apa yang terjadi?. Pemerintah seakan akan tidak memperhatikan secara serius dalam mengembangkan sektor pertanian ini.
Jika dilihat dari kaca mata nasional pembangunan pertanian dianggap lebih penting dari pada keseluruhan pembangunan yang lainnya. Ada beberapa hal sangat mendasari mengapa pembangunan petanian di Indonesia mempunyai peranan yang penting. Pertama, sumber daya alam yang banyak dan melimpah dinusantara, kedua, pangsa pasar dan ekspor nasional yang besar dalam pertanian sehingga perlu di tingkatkan, dan ketiga, banyaknya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya disektor pertanian.
Indonesia yang juga disebut negara agraris sangat berpeluang untuk mewujudkan reformasi pangan. Hal ini dapat tercapai jika adanya pemberdayaan mutu petani seperti intensif usaha tani, perkreditan desa, dan bimbingan untuk petani. Contohnya reformasi pangan dapat berupa: pemulian bibit dan perawatan bibit yang akan dipakai, penggunaan yang tepat sehingga tidak merusak unsur-unsur tanah dan penggunaan teknologi modern sehingga prosesnya dapat berlangsung lebih cepat.
Adanya kekurangan dari pertanian masa lalu yang akibatnya banyak diderita petani sekarang. Oleh karena itu pola pertanian harus berubah secara total. Di antaranya dari usaha dalam skala kecil, petani yang mengandalkan musim, petani yang bekerja dengan keluarga, dan minimya melakukan kredit atau peminjaman untuk kepentingan pertaniannya. Semuanya itu harus diubah kearah yang lebih baik lagi.
Pertama, kekurangan dari usaha dalam skala kecil yaitu apabila petani mempunyai modal yang sedikit hanya bisa memenuhi kebutuhan keluarganya, akibatnya untuk masalah pertanian petani harus utang untuk membeli keperluan bertani. Kedua, petani yang hanya mengandalkan musim saja sudah dipastikan hasil panennya akan lebih sedikit dibandingkan petani yang telah mempunyai sistem irigasi yang baik. Ketiga, petani yang keluarganya ikut bekerja dalam satu garapan sawah miliknya akan menimbulkan involusi pertanian atau pengangguran tersembunyi. Terakhir petani yang masih lemah melakukan perkreditan teknologi dan pasar akan tertinggal dan produksinya diperkirakan berkurang daripada petani yang telah menggunakan peran kridit sebagai usaha menumbuhkan hasil panen.
Berikut merupakan opsi menyesejahterakan petani sebagai berikut :
1. Opsi untuk memenuhi kebutuhan primer petani. Yaitu dengan mengurangi pembiayaan sarana produksi, antara lain :
· Melanjutkan program subsidi pupuk bagi petani yang lebih tepat sasaran dengan lebih mengakuratkan, data riil petani per desa, data luas lahan petani, dan data komoditas yang dibudidayakan.
· Memberikan pelatihan pada petani tentang pembuatan beberapa jenis pupuk alternatif berbahan baku lokal seperti pelatihan pembuatan kompos dan pembuatan pupuk organik lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengurangi ketergantungan petani pada pupuk subsidi dengan melakukan substitusi secara mandiri.
· Memberikan bantuan benih bermutu pada petani sesuai dengan komotitas yang dibudidayakan.
· Memberikan bantuan mekanisasi pertanian untuk pengolahan tanah dan pemanenan sehingga petani dapat mengurangi biaya untuk investasi usahataninya. Bantuan seperti ini amat penting karena menstimuli petani untuk terus memproduksi pangan bagi kepentingan nasional. Bantuan mekanisasi yang dimaksud adalah hand tractor, cultivator, pompa air, dan alat perontok padi/jagung. Bantuan seperti ini perlu diikuti dengan pelatihan pengoperasian dan maintenance untuk menghindari technological lag pada petani yang menerima bantuan.
· Memberikan kredit usahatani dengan bunga rendah dan persyaratan administrasi yang tidak rumit serta pembayaran pengembalian pinjaman setelah panen.
2. Opsi untuk mengurangi pembelanjaan untuk kepentingan kesejahteraan keluarga petani dari kebutuhan sekunder petani. Opsi ini pada dasarnya mengurangi pembelanjaan jangka panjang petani seperti :
· Memberikan bantuan perbaikan rumah petani agar lebih sehat sehingga petani dapat lebih bersemangat dan kuat dalam bekerja memproduksi pangan.
· Memberikan jaminan kesehatan bagi petani dengan tujuan petani yang sehat akan mampu mengelola usahatani dengan baik untuk mempertahankan produksi pangan.
· Memberikan beasiswa di luar BOS pada anak petani untuk pembelian alat tulis dan peralatan sekolah lainnya sampai tingkat SMP (sesuai dengan wajib belajar 9 tahun).
Dengan demikian, pembangunan pertanian di masa datang tidak hanya dihadapkan masalah yang ada sekarang terjadi tetapi juga masalah tatanan politik yang berkembang dimasyrakat petani dan kemajuan era globalisasi dunia yang semakin hari semakin mengikis budaya pertanian Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan peran yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan pertanian Indonesia mulai dari pemerintah, pejabat yang terkait, mahasiswa, dan juga petani.
Peran mahasiswa di masa sekarang dan masa depan dapat berupa pemikiran dan implementasi kepada para petani. Di antaranya optimalisasi program pertanian organik secara menyeluruh di Indonesia. Contohnya dengan teknik kultur jaringan atau hidroponik sehingga menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Melakukan regulasi konversi lahan yang dilindungi Undang-undang sehingga tidak ada lagi lahan pertanian yang dijadikan lahan non-pertanian seperti dijadikan perumahan atau pun pabrik. Hal ini dapat berdampak pengurangan produksi hasil pertanian.
Pemerintah seharusnya melakukan perbaikan infrastruktur pertanian. Misalnya; membuat bendungan di sungai, melakukan perbaikan irigasi, menyediakaan pompa air untuk mengairi irigasi saat musim kemarau atau saat irigasi tidak lancar, dan dibuatnya penyaringan air untuk bahan-bahan kimia dari pabrik serta pemanfaatan hasil-hasil penelitian ilmuan lokal. Pemerintah dan petani juga seharusnya dapat bekerja sama untuk pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian yang produktif dan ramah lingkungan. Memposisikan pejabat atau petugas di setiap instansi pertanian sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.
Selain itu mahasiswa jaga dapat ikut serta dan berperan dalam pertanian. Pertama, mahasiswa melakukan wirausaha dibidang pertanian. Kedua, mahasiswa ikut pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan massal pertanian, ketiga, mengikuti kegiatan magang ke luar negeri yang mana sektor pertanian dan teknologinya sudah maju. Keempat, bekerja sama dengan petani menggunakan teknologi, mekanisasi pertanian, dan membantu manajemen permodalan. Kelima, mahasiwa membantu kegiatan distribusi. Sepert; pemasaran, perlindungan harga, membuka jalur ekspor. Keenam, mahasiswa juga dapat mengawasi kebijakan-kebijakan impor.
Kesejahteraan petani dan keluarganya merupakan tujuan utama dalam melakukan program apapun sehingga jangan sampai menguntungkan satu orang atau satu golongan saja. Namun, diarahkan untuk mencapai pondasi yang kuat untuk pembangunan nasional Indonesia.
Jadi, sekarang tidak ada yang tidak mungkin jika Indonesia bertekad kembali untuk mencapai swasembada beras dalam kurun waktu lima tahun ke depan, yaitu tahun 2018 nanti.
Komentar
Posting Komentar