KEGIATAN SEKOLAH FILSAFAT SESI KETIGA
" TERUS SEMANGAT SAHABAT, ILMU YANG KALIAN DAPATKAN AKAN MENJADI BEKAL KELAK, SELAMAT BERPROSES"
1.
Pentingnya Belajar Filsafat
Dengan belajar filsafat, anda akan mampu melihat masalah dari
berbagai sisi, berpikir kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur waktu
dan diri, serta mampu berpikir fleksibel di dalam menata hidup yang terus
berubah.
Filsafat mengajak anda untuk memahami dan mempertanyakan ide-ide
tentang kehidupan, tentang nilai-nilai hidup, dan tentang pengalaman kita
sebagai manusia. Berbagai konsep yang akrab dengan hidup kita, seperti tentang
kebenaran, akal budi, dan keberadaan kita sebagai manusia, juga dibahas dengan
kritis, rasional, serta mendalam.
Filsafat itu bersifat terbuka. Sekali lagi, filsafat tidak
memberikan jawaban mutlak yang berlaku sepanjang masa. Filsafat menggugat,
mempertanyakan, dan mengubah dirinya sendiri. Ini semua sesuai dengan semangat
pendidikan yang sejati.
Filsafat mengajarkan kita untuk melakukan analisis, dan mengemukakan
ide dengan jelas serta rasional. Filsafat mengajarkan kita untuk mengembangkan
serta mempertahankan pendapat secara sehat, bukan dengan kekuatan otot, atau
kekuatan otoritas politik semata.
Filsafat adalah komponen penting kepemimpinan. Dengan belajar
berpikir secara logis, seimbang, kritis, sistematis, dan komunikatif, anda akan
menjadi seorang pemimpin ideal, yang amat dibutuhkan oleh berbagai bidang di
Indonesia sekarang ini.
2.
Hubungan Filsafat dengan Media (Penulisan)
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses
belajar.
Hubungan Filsafat dengan Media adalah dalam Filsafat media, para
Filusuf lebih menekankan pada bagaimana pengawasan, dan pengelolaan terhadap
perkembangan Jurnalistik dan Media massa yang notabennya sangat mempengaruhi
pola pikir Masyarakat.
3.
Membaca Kritis untuk Penulisan
Untuk menunjang pengembangan daya
nalarnya, mahasiswa biasanya dilibatkan dalam praktek menulis ilmiah, yang
harus didukung dengan referensi yang memadai. Untuk hal ini, mereka wajib
membaca bahan-bahan rujukan secara kritis. Para mahasiswa peserta dilibatkan
dalam kegiatan yang mendukung berkembangnya pemahaman tentang membaca kritis,
kemudian dilibatkan dalam praktek membaca kritis tulisan atau artikel ilmiah,
tulisan atau artikel populer, dan buku ilmiah, serta bahan-bahan yang tersaji
dalam internet. Produk dari praktek membaca kritis ini adalah rangkuman bahan
yang dibaca dan komentar krisis mahasiswa terhadap gagasan dan konsep dalam
bacaan terkait, kutipan-kutipan yang relevan.
Membaca merupakan kegiatan yang
sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan banyak membaca, kita akan mempunyai
banyak informasi dan pengetahuan yang tidak kita dapat dari pengalaman
sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak mendapat gagasan yang
berguna untuk tulisan kita. Tulisan yang baik memberikan pengetahuan bagi
pembacanya. Oleh karena itu, kalau kita ingin menghasilkan tulisan yang baik,
kita perlu banyak membaca. Tidak mengherankan bahwa penulis yang baik umumnya
banyak membaca.
Selain itu, membaca juga adalah
suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan dan informasi disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata maupun
bahasa tulisan. Suatu proses dimana kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan
terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata secara undividual
akan dapat diketahui maknanya. Dalam membaca dikenal jenis membaca telaah isi
yang memiliki pengertian yaitu membaca
dengan cara meneliti bahan yang tersedia dengan tidak mengesampingkan
ketelitian, pemahaman, serta kekritisan dalam berfikir. Membaca kritis sangat
relevan dengan kehidupan kita sekarang sebagai pelajar yang dituntut untuk
menambah wawasan dan mengambangkan ilmu. Oleh sebab itu, pembelajaran ini tentu
akan sangat bermanfaat karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat melalui sekolah filsafat
dengan menumbuhkan nalar kekritisan kita. Berdasarkan hal itulah hakikat
membaca dan menganalisa kekritisan ini merupakan kegiatan belajar yang penting
dan wajib dikuasai oleh mahasiswa. Melalui kegiatan belajar ini, kita sebagai
pelajar dibekali dengan kompetensi yang berkenaan dengan kemampuan untuk
menerapkan metode membaca kritis untuk menulis.
Dokumentasi Sekolah Filsafat Sesi 3 :
Dokumentasi Sekolah Filsafat Sesi 3 :
Komentar
Posting Komentar