PUISI SEBAGAI JALAN BERPROSES
Rindu hangat dalam bulatan kesayangan...
dalam lamunan benih cinta yang akan dilahirkan...
penyambutan sudah mulai dipersiapkan...
dalam angan yang mendalam, rasa kebahagiaan dengan penuh harapan...
" Saya sudah tidak sabar menunggu kedatanganmu Wahai Anakku sayang... "
" Lahirlah ke Dunia yang PENUH KEMUNAFIKAN ini Anakku..."
Senang akan kerinduan oleh sebuah angan dan mimpi akan terciptanya keharmonisan....
Bentuk syukur itu mulai terpanjatkan...
Ketika teriakan sudah mulai terdengar di beberapa telinga kekeluargaan...
Waktu siang hanya sebatas penghubung antara pagi dengan malam...
Sore yang sendu akan memberi angan-angan akan keindahan rasa bersyukur....
Rasa senang itu kembali muncul dari permukaan...
Hanyut dalam ratapan tangis SANG PELANGI NUSANTARA...
Semua cita-cita sudah tercipta dengan berkata :
" Wahai Anakku, Murnikah udara ini ketika engkau hirup???"...
" Lihatlah Anakku, Apakah dunia ini cocok sama dirimu??"...
SANG PELANGI NUSANTARA, kamu adalah harapan...
Harapan dari seluruh sari-sari kehidupan...
Lawanlah bentuk PENINDASAN yang selalu mengubur mimpi-mimpi anak cucu mu kelak...
Langkahkan kaki dengan restu IBU PERTIWI...
Doa dan Mimpi pastilah akan mendampingimu...
Darah yang hilang akan mengalir lagi di setiap inci resapan tanah-tanah tirani...
Teriakkan atas Nama Nya Anakku....
Teriakkan atas Nama Kebebasan...
Teriakkan atas Nama Kemanusiaan...
Teriakkan atas Nama Keadilan...
Inilah harapan kita semua atasmu anakku....
Dengarkan bahwa akan ada masanya kelak kamu menjadi bagian dari PERJUANGAN Negeri ini....
Salatiga, 21 Maret 2017
Puisi Harapan
Komentar
Posting Komentar